Sejarah Singkat
Atas desakan Mgr. Ant. Van Velsen, SJ kepada para suster di Weltevreden, dibukalah biara, sekolah dan asrama putri di Selabatoeweg (sekarang Jl. Suryakencana) daerah di sekitar perkebunan Sukabumi. Pada tanggal 21 Juni 1926 Mgr. Ant. Van Velsen, SJ memberkati biara dan sekolah St. Xaverius, Sr. Gerardine Edmonds ditunjuk sebagai Kepala Sekolah sekaligus Pemimpin Komunitas.
Tanggal 1 Juli 1926 dibuka Europese Lagere School (SD) untuk anak-anak Eropa dengan 7 kelas, yaitu kelas 1 – VII. Tanggal 1 Januari 1930 dibuka Hollans Inlandse School yang sering dikenal sebagai HIS, yaitu SD untuk anak pribumi. Pada zaman perang (1942-1947) para suster Belanda masuk kamp tawanan di Cicurug. Dua suster pribumi yang bekerja di RS Lidwina tetap mengajar anak-anak walaupun biara dan sekolah dijadikan kamp tawanan.
Setelah perang usai, para suster kembali ke Sukabumi tetapi belum bisa menempati biara karena masih dipakai oleh para tentara. Akhirnya para suster menempati rumah yang ada di Gunung Parang (sekarang Jl. R.E. Martadinata) bekas rumah suster JMJ yang kembali ke luar Jawa. Para suster tinggal di pastoran Gunung Parang bersama dengan pastor Fransiskan dan Sr. Adrienne bersama anak-anak asrama.
Sekolah dapat dimulai kembali berkat kerja sama dengan para pastor, suster dan bruder. Mgr. Geise yang menjabat sebagai Perfek Apostolis Sukabumi menghendaki para suster menerima semua anak yang ingin masuk asrama. Ini merupakan kerasulan tersendiri bagi para suster untuk melayani anak-anak yang beraneka ragam baik suku, budaya maupun agama. Salah satu bentuk pelayanannya yaitu pada masa puasa para suster membangunkan mereka untuk sahur, mengingatkan untuk sholat dan lain-lain. Pada tanggal 31 Juli 1958 diadakan serah terima SR dan SMP oleh perguruan Mardi Yuana kepada Yayasan Yuwati Bhakti yang diwakili oleh ketua yayasan, Sr. Loyola Mas Bakal, OSU.
Sekolah dapat dimulai kembali berkat kerja sama dengan para pastor, suster dan bruder. Mgr. Geise yang menjabat sebagai Perfek Apostolis Sukabumi menghendaki para suster menerima semua anak yang ingin masuk asrama. Ini merupakan kerasulan tersendiri bagi para suster untuk melayani anak-anak yang beraneka ragam baik suku, budaya maupun agama. Salah satu bentuk pelayanannya yaitu pada masa puasa para suster membangunkan mereka untuk sahur, mengingatkan untuk sholat dan lain-lain. Pada tanggal 31 Juli 1958 diadakan serah terima SR dan SMP oleh perguruan Mardi Yuana kepada Yayasan Yuwati Bhakti yang diwakili oleh ketua yayasan, Sr. Loyola Mas Bakal, OSU.
Letak SD Yuwati Bhakti sangat strategis, berada di tengah kota Sukabumi yang ramai dan padat, sehingga mudah dijangkau oleh kendaraan pribadi atau umum. Lingkungan belajar SD Yuwati Bhakti aman, nyaman, dan jauh dari kebisingan kota, sehingga peserta didik dapat belajar dengan tenang. Seiring berkembangnya teknologi dan informasi, SD Yuwati Bhakti terus menerus melakukan pembenahan dari berbagi aspek, mulai dari renovasi gedung, sarana prasarana hingga peningkatan pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusia (SDM). Secara rutin, semua pegawai yang terdiri dari tenaga pendidik, kependidikan, dan penunjang diberi pelatihan maupun mengembangkan sendiri pengetahuan dan keterampilan mereka sesuai jabatan dan tugas masing-masing.
SD Yuwati Bhakti melakukan pembelajaran dengan mengikuti perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat masa kini maupun yang akan datang, sehingga SD Yuwati Bhakti tidak hanya mengandalkan intelektual, tapi utuh menyeluruh dari berbagai aspek perkembangan peserta didik SD yang merupakan pondasi (dasar) dalam jenjang pendidikan yang berkelanjutan serta menyiapkan peserta didik untuk terjun dalam masyarakat yang sangat kompleks. Berbagai aspek perkembangan peserta didik di usia emas ini dilatihkan dan dikembangkan sesuai minat dan bakat peserta didik melalui kegiatan pembelajaran, baik di kelas, di luar kelas, maupun di luar sekolah dan ekstrakurikuler yang bervariasi. Sebagai salah satu sekolah Ursulin, SD Yuwati Bhakti memiliki semboyan yang sama dengan sekolah Ursulin di seluruh dunia yaitu Serviam yang berarti aku mengabdi.
Visi, Misi, Value Proposition (VP) SD Yuwati Bhakti mengarahkan peserta didik menjadi komunitas pembelajar seumur hidup, yang kritis, kreatif, dan inovatif, yang mampu mengintegrasikan ilmu pengetahuan, teknologi, iman, dan nilai-nilai kemanusiaan seturut semangat Santa Angela, yang secara khusus pada tahun 2023 – 2026 ini diarahkan menjadi pemimpin holistik, berkarakterter Serviam, dan berwawasan global sehingga mereka dapat memasuki dunia kerja dan masyarakat yang makin hari makin berkembang dengan pesat dalam ilmu pengetahuan dan digital, yang diimbangi dengan iman yang mendalam.