Pembekalan Coaching Kampus Ursulin Yuwati Bhakti

Sebelum memasuki tahun pelajaran 2025-2026, seluruh tenaga pendidik dan kependidikan Kampus Ursulin Yuwati Bhakti Sukabumi mengikuti pembekalan Coaching. Kegiatan yang bertema “UpSkilling Your Actualization & Contribution, Menjadi Aktual dan Optimal Berkontribusi dalam Karya” berlangsung selama 2 hari, Selasa – Rabu, 8 – 9 Juli 2025. Dalam pembekalan ini, Bapak Drs. Istoto Suharyoto, M.M diundang sebagai narasumber. Dengan gayanya yang ceria, bersemangat, dan apa adanya, beliau memberikan pemahaman yang mendalam mengenai cara meningkatkan kualitas diri, mencapai kesuksesan hidup, cara belajar, dan perbincangan yang bermakna (Coaching).

Sebelum kegiatan dimulai, Sr. Theresia Sri Biastuti, OSU, M.Pd.  selaku Ketua II Kampus Ursulin Yuwati Bhakti membuka kegiatan dengan menyapa seluruh peserta yang hadir. Beliau berharap, waktu 2 hari ini digunakan secara efektif dan efisien untuk menimba keterampilan semaksimal mungkin  dari narasumber, bukan hanya sebagai sesuatu  yang tersimpan di dalam pikiran, tapi diturunkan ke hati, dan diwujudnyatakan melalui tindakan nyata dalam pelayanan di Kampus Ursulin Yuwati Bhakti, secara khusus dalam berkomunikasi dengan sesama, peserta didik, maupun para orang tua peserta didik.

“Anak belajar dari apa yang mereka lihat setiap hari” (Socrates). Pada renungan awal, Bapak Istoto mengajak kami memahami

dan merenungkan pendapat beberapa ahli tentang bagaimana pendidik mendampingi anak setiap hari di kelas. Ada banyak hal yang sudah dilakukan, ada juga yang merupakan ilmu baru bagi kami.

Selanjutnya, kami diajak menjelajahi lebih dalam mengenai konsep belajar, 4 panggilan Kampus Ursulin Indonesia, dan 6 Nilai Dasar Pendidikan Ursulin Indonesia. Dengan dinamika yang menarik, diselingi humor yang mengundang tawa sekaligus reflektif, Bapak Istoto membantu kami memahami lebih dalam ketiga hal tersebut. Trik-trik sederhana untuk pembelajaran menarik di kelas juga dilatihkan agar kami menjadi pribadi yang mau berubah setiap hari menjadi lebih baik, optimal, tangguh, dan selaras dengan cita-cita dan tujuan bersama.

Hari kedua, kegiatan lebih banyak pada praktik melakukan coaching (perbincangan yang bermakna). Bagi kami yang baru berkenalan dengan kegiatan ini, awalnya harus berpikir keras untuk menemukan kata-kata yang tepat dalam perbincangan tersebut. Tidak jarang, kata-kata yang dipilih ternyata kurang tepat sehingga percakapan menjadi tersendat. Ada juga yang sangat lancar berlatih berbicara/mewawancarai dan menjawab pertanyaan. Pada sesi presentasi, narasumber memberikan umpan balik sebagai penguatan ketika kami menemukan hambatan saat berlatih.

Kami merasa bersyukur kepada Tuhan atas kesempatan berlatih menjadi coach, cochee dan observer bersama teman-teman sekelompok. Praktik tersebut dapat menambah wawasan kami dalam bersikap serta memilih kata-kata yang tepat untuk siapa pun yang kami jumpai setiap hari.

Di akhir kegiatan, setiap kelompok membagikan kesimpulan yang diperoleh selama dua hari berproses bersama. Banyak hal yang kami temukan, sadari, dan praktikkan dalam kegiatan pelatihan ini. Beberapa pemahaman dan langkah-langkah baru yang kami temukan saat  pembekalan, yang berkenaan dengan pendampingan maupun pembelajaran di kelas atau di luar kelas, langsung kami praktikkan dalam kegiatan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) pada minggu pertama masuk sekolah. Semoga dari hari ke hari, kami makin bertumbuh dalam iman dan kasih. Salam Serviam!

Agnes Tri Maryunani – Kampus Ursulin Yuwati Bhakti.